 |
| goodreads.com |
Nama penulis : Ahmad Tohari
Sinopsis :
Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang istri penyadap. Bukan penyadap yang itu, tapi penyadap kelapa yang nantinya diolah menjadi gula kelapa. Istrinya itu bernama Lasi, sedangkan suami bernama Darsa. Lasi adalah isteri yang baik dan cantik. Dia memiliki darah Jepang yang diperoleh dari ayahnya, konon ibu Lasi diperkosa oleh tentara Jepang. Kehidupan rumah tangga mereka cukup bahagia meskipun hidup sederhana dan belum dikaruniai anak. Sampai suatu hari Darsa jatuh dari pohon kelapa yang disadapnya. Karena jatuh Darsa jadi sering "ngompol".
Lasipun mengusahakan kesembuhan Darsa dengan memanggil seorang perempuan bernama Benok, dia sangat ahli dalam hal mengobati "kelelakian". Namun malang, Darsa memang betul sembuh tapi petaka muncul setelah itu. Benok ternyata memberi umpan anaknya yang pincang kepada Darsa sampai anaknya itu hamil.
Lasipun mengusahakan kesembuhan Darsa dengan memanggil seorang perempuan bernama Benok, dia sangat ahli dalam hal mengobati "kelelakian". Namun malang, Darsa memang betul sembuh tapi petaka muncul setelah itu. Benok ternyata memberi umpan anaknya yang pincang kepada Darsa sampai anaknya itu hamil.
Kejadian itu membuat Lasi limbung. Perempuan cantik itu memilih minggat dari Karangsoga ke Jakarta. Di Jakarta, kehidupan baru mulai menanti Lasi yang polos dan cantik itu. Lasi bertemu dengan wanita-wanita yang suka berjualan wanita! Bagaimana nasib Lasi selanjutnya??
Nah, tiba-tiba muncul tokoh Kanjat. Sebelumnya dia adalah teman kecil Lasi. Anak tengkulak gula di desanya. Kanjat adalah mahasiswa yang idealis pro rakyat. Dia ternyata juga menyukai Lasi. Kanjat sempat bertemu Lasi di Jakarta dan membujuknya pulang namun tak berhasil. Lasi akhirnya harus menerima nasib menikah dengan laki-laki yang sudah membelinya dari Bu Lanting, yaitu Handarbeni.
Review :
Bagus...penulis bercerita detail tentang sebuah desa dimana para penduduknya bergantung pada kelapa dan berprofesi sebagai penyadap kelapa. Namun di tengah novel, pembaca tiba-tiba ditarik keluar dari kampung itu dan ke Jakarta. Penulis juga mengerti tentang upaya pembenahan ekonomi masyarakat penyadap kelapa tersebut tidaklah mudah. Tokoh Kanjat digambarkan tidak berhasil dengan terobosan dan ilmu-ilmu yang ia dapat. Permasalahan dalam kehidupan penyadap kelapa ternyata sangat kompleks.
Lasi sebenarnya tokoh utama dari novel ini, dialah Bekisar Merah-nya. Bekisar adalah ayam persilangan, begitu juga dengan Lasi yang juga keturunan dari Jepang. Lasi digambarkan sebagai perempuan yang lugu tapi juga tidak bodoh. Dia juga punya hasrat untuk membalas dendam..punya pikiran untuk menjadi seekor kepiting dan menebas leher orang-orang Karangsoga yang sering mengejeknya.
My review at goodreads.com :
My review at goodreads.com :
Bekisar Merah by Ahmad TohariMy rating: 4 of 5 stars
bagus dah, saya orangnya nerimo buku ini apa adanya..hehe
novel ini bercerita tentang penyadap kelapa yang gak bisa bangkit dari kemiskinan, lasi sebagai bekisar merahnya memang terlihat sebagai tokoh utama diantara tokoh utama lainnya.. Kanjat yang muncul di tengah cerita memang agak membingungkan, ehmm memang tak ada yang sempurna, pemuda sebaik dan seterpelajar Kanjat juga tak bisa berbuat banyak dengan garis hidup para penyadap kelapa itu..
http://senjanila.blogspot.com/2013/02...
View all my reviews
Bapak Ahmad Tohari juga mempunyai novel yang ditranslate ke dalam bahasa Inggris, Klik >>>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar