My rating: 3 of 5 stars
not bad..
Amazon.com : Fifty Shades of Grey: Book One of the Fifty Shades Trilogy
Tweeps Review:
Fifty Shades of Grey and Gangnam Style say more about the world than most new books and songs. That's a weird place for culture to be.
— umair haque (@umairh) February 3, 2013
Seseorang yang lain di twit bilang kalau buku ini adalah buku por-no yang bisa dibaca di atas kereta. Benarkah demikian?? Setelah membaca sekilas saya merasa ini bukanlah buku por-no apalagi buku sastra. Teman yang lulusan sastra inggris saja pernah bilang kalau cerita dalam buku ini membosankan dan kurang dalam untuk seorang mahasiswi sastra seperti dia, (padahal isinya bercerita tentang seorang mahasiswi sastra). Tapi buku ini menjadi topik hangat tahun lalu, bahkan katanya buku ini mampu mengalahkan buku Harry Potter dalam jumlah penjualan tercepatnya.
Lihat Review di Amazon.com : Fifty Shades of Grey: Book One of the Fifty Shades Trilogy
Tentu fenomena buku erotis ini cukup menarik untuk disimak. Mengapa orang tertarik membeli buku Fifty Shades of Grey ini?Maaf saya belum melakukan survey hehe.. Tapi jika kita kulik cerita novel ini, maka kita bisa tahu kalau banyak perempuan yang ingin menjadi Anastasia Steele dan banyak pula laki-laki yang ingin menjadi seorang seperti Christian Grey. Beberapa mungkin pernah membayangkannya dalam fantasi erotisnya di malam hari.
Bagaimana dengan ceritanya? Buku ini merupakan seri pertama dari trilogi novel karya El James. El James ini perempuan loh, jadi dia mungkin tahu apa yang diinginkan oleh perempuan seperti dia. Mengapa saya bilang demikian? Karena tokoh laki-laki disini bilang dia menganut Monogami dan dia kaya raya.hehehe.. Dan di dalam cerita ini sang lelaki akhirnya juga mencintai perempuan dan perempuannya juga mencintai sang laki-laki. Horee..lol ya begitulah.
Sinopsis Fifty Shades of Grey? Cerita awalnya saja ya. Seorang cewek polos yang merupakan mahasiswi sastra membantu temannya yang sedang sakit untuk melakukan wawancara dengan seorang pengusaha muda kaya raya. Sang pengusaha yang ternyata belum kepala tiga itu ternyata tertarik dengan mahasiswi pengganti itu. Menariknya dia tertarik untuk menjadikan sang perempuan sebagai apa itu namanya ya.. Submissive..apa gitu sedang sang laki-laki menjadi pihak yang Dominant. Nah, di buku ini juga dijelaskan mengapa sang laki-laki muda itu menjadi sedikit gila pad hal yang demikian.
Review Fifty Shades of Grey :
Review Fifty Shades of Grey :
Erotis? Ya. Sadis? Ya mungkin. Menarik? Tergantung. Bagus? Lumayan. Dewasa? Tentu. Sweet? Ok.
Bukan untuk remaja. Dan ada yang bilang perempuan menikah yang membaca buku ini menjadi merasa kegiatan malamnya membosankan. Bahaya juga ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar