Minggu, 26 Januari 2014

Event Menulis: Audisi Cerpen Detektif Indonesia

Salam Kata!
Katamagz mengadakan event "Audisi Cerpen Detektif Indonesia". Kami ingin mengangkat genre detektif karena memang belum banyak diangkat oleh para penulis. Nah, jika kalian berminat silahkan kirim naskah cerpen bertema detektif ke kami dengan syarat yang telah ditentukan.

Syarat:

  1. Berteman dengan Katamagz Freemagz di FB
  2. Sebarkan informasi ini ke blog/note fb, jika melalui note fb tag 10 orang temanmu.
  3. Cerpen memuat kisah seorang/kelompok detektif dalam memecahkan sebuah kasus kejahatan.
  4. Panjang cerpen 8-15 halaman A4, margin normal, TNR 12, spasi 1,5. Sertakan profil singkat. Kirim ke Katamagz@gmail.com
  5. Pemenang mendapatkan hadiah uang dan pulsa.
  6. Cerpen-cerpen terpilih akan dibuatkan ebook antologi. Disebarkan ke Smashwords/Gramediana. Semua pengirim mendapatkan ebook gratis dan e-sertifikat.
  7. Masa pengiriman naskah 1 Februari - 5 Maret 2014
  8. Pengumuman 30 Maret 2014  

Minggu, 12 Januari 2014

TWEEPSCLIP: OZONE LAYER (LAPISAN OZON)

Lapisan ozon atau dalam Bahasa Inggrisnya disebut dengan Ozone Layer, adalah hal yang cukup penting bagi manusia. Hilangnya sebagian lapisan ozon akan menimbulkan dampak yang tidak baik. Mari kita simak tweet-tweet internasional tentang lapisan ozon.

Senin, 06 Januari 2014

Review Buku: Hear The Wind Sing (Dengarlah Nyanyian Angin)


Judul: Hear The Wind Sing (Dengarlah Nyanyian Angin)
Judul Asli: Kaze no Uta o Kike
Penulis: Haruki Murakami
Tahun Terbit: 1979, 1987(English)

Saya masih terbengong setelah beberapa jam membaca novel ini. Ini maksudnya apa ya????!2;@(%72'38@(:27%2:*8@+/""!&*@))
Tertarik membacanya karena penulisnya, yaitu Haruki Murakami. Sebelumnya pernah membaca novelnya yang lain berjudul 1Q84. Beliau juga masuk nominasi penerima Nobel Sastra 2013, yang akhirnya dimenangkan oleh Alice Munro.

Ceritanya dituturkan oleh "I" atau "Aku"(saya membaca yang versi English). Sampai halaman akhir cerita, "I" atau "Aku" tidak disebutkan siapa namanya. Sedikit memusingkan, tapi okelah kalau begitu. Si "Aku"  memiliki sahabat laki-laki yang dijuluki Rat. Rat tidak suka membaca buku dan anak kaya raya. Si "Aku" sendiri merupakan seorang mahasiswa yang sedang di liburan di sebuah kota dekat pelabuhan. "Aku" dan Rat sering menghabiskan waktu minum-minum di sebuah bar yang dimiliki "J".

Si "Aku" kemudian menuturkan ingatan-ingatannya. Ingatan yang akan membuat pembaca bingung dengan siapa "she" atau "dia". Ingatan yang akan membuat pembaca bingung kapan terjadinya peristiwa satu dengan lainnya yang disusun tak beraturan dalam ingatan dan peristiwa yang sedang terjadi. Ehmm apa mungkin saya aja yang bingung? Secara bahasa Inggris saya jelek. Tapi jika pembaca peka, dan pandai memahami maksud penulis dan si tokoh "Aku" pasti akan menikmati cerita ini.

Selain Rat, Aku, dan J, ada beberapa tokoh perempuan yang dimunculkan baik bersifat past atau present(waktu liburan). Tokoh present-nya adalah seorang gadis yang salah satu tangannya hanya berjari empat. Saya berharap "Aku" bisa sama gadis itu, tapi ya...

Nah, setelah liburan si Aku berakhir, si Aku bertutur tentang saat ini, future dari waktu kisah liburannya. Ia sudah menikah, dan Rat yang dulu tak suka membaca malah jadi penulis novel.
Ok, novel ini memang bukan novel biasa. Saya bingung saat sedang membacanya. Tapi setelah hari berganti saya tiba-tiba mengerti. Maka dengarlah nyanyian angin. Pesan cerita absurd ini bagi saya adalah agar saya lebih peka lagi dalam membaca cerita dan juga pikiran orang lain.

Jumat, 03 Januari 2014

Review Buku: Misteri Merpati Berjari Dua

Sumber: Goodreads.com
Judul: The Three Investigators: The Mystery of The Two-Toed Pigeon (Trio Detektif: Misteri Merpati Berjari Dua)
Penulis: Marc Brandel (Marcus Breresford)
Terbit: 1983


Tak sengaja menemukan ebooknya, sebuah kisah misteri-detektif. Buku cerita detektif yang pernah saya baca paling berupa komik dan detektif anak-anak. Nah, sama dengan buku cerita ini yang juga bertema anak-remaja. Jadi ceritanya tidak begitu berat, masih mampulah otak saya untuk menjangkaunya. 
Buku ini merupakan buku cerita berseri layaknya Lima Sekawan atau Malory Tower. Detektifnya adalah tiga orang anak yang dijuluki Trio Detektif. Meskipun masih anak-anak tapi mereka cukup serius dengan kelompok detektif mereka. Mereka memiliki kantor kecil dan kartu nama untuk kelompok detektif mereka.
Seri yang saya baca berjudul "Misteri Burung Merpati Berjari Dua". Kisahnya berawal saat mereka sedang makan di sebuah restoran dan menemukan sebuah kotak milik kenalan baru mereka tak sengaja tertinggal. Kotak itu kemudian mereka bawa pulang. Apa isi kotak itu? Ternyata isinya makhluk hidup! Seekor merpati. Mereka kemudian memutuskan merawatnya sambil menunggu pemiliknya. Burung merpati tersebut ternyata memiliki ciri khas. Jari-jari kakinya tidak lengkap, salah satu kakinya hanya berjari dua.
Keanehan terjadi keesokan harinya. Merpati yang telah mereka pindahkan ke sangkar baru ternyata jarinya lengkap! Bukan merpati yang kemarin ada di kotak. Trio detektif itu pun kembali menjalankan tugas mereka menjadi detektif untuk kasus ini. Kisah-kisah selanjutnya menjadi semakin seru. Mereka bertemu dengan perempuan yang memiliki banyak burung, pemilik toko perhiasan, dan orang-orang Jepang yang bekerja di budidaya tiram.
Saya cukup senang dengan ceritanya yang tidak terlalu berat. Bisa di-pause dan dilanjutkan lagi. Sebagai kisah detektif, mungkin memang tak sehebat kisah detektif Agatha Christie atau Sherlock Holmes. Kebetulan detektif yang diceritakan masih anak-anak, wajar kasus dalam cerita ini tak ada unsur pembunuhan. Eh maksud saya tidak ada pembunuhan manusia, yang ada hanya hewan yang terbunuh. 
Sebagai sebuah buku cerita detektif anak, buku ini cukup memberikan banyak wawasan. Layak untuk dibaca sembari ngemil atau makan siang.

Kamis, 02 Januari 2014

TWEEPSCLIP : Review Film Laskar Pelangi 2: Edensor







Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...