“Itu warna hijau?”
“Benar,
kadang-kadang ada juga yang bilang itu biru. Tak semua orang belajar nama-nama
warna dengan benar padahal mereka tak buta warna.”
“Kata-katamu
benar, ibuku mengira warna nila itu warna oranye..”
Pria 1 membelakangi temannya, melangkah ke arah
sebuah pohon di atas sebuah mangkuk kecil. Pohonnya besar sekali, daun-daunnya
juga lebat dengan warna hijau segar. Seharian dia di sana, sementara temannya
pergi ke lain arah. Saat dataran menjadi lengkungan, temannya itu datang. Ia tampak
sedikit berbeda, badannya berwarna lebih banyak lagi.
“Hai,
lihat daun hijau segar itu..”
“Itu
warna kuning sahabatku,” Pria 2 lalu tersenyum.
“Kau
pasti buta warna…”
“Tidak..”
“Buta
warna sebagian?”
“Tidak
juga..”
Pria
2 menjauhi temannya, dua langkah ke depan dan satu langkah ke kanan. Ia menatap
ke temannya. Mereka berdua saling bertatapan seperti sepasang kekasih yang
sedang bingung dengan perasaan mereka satu sama lain. Kedua bola mata yang
saling berpasangan itu memberikan pantulan yang berbeda, pantulan Pria 1 dan
pantulan Pria 2 berkebalikan.
“Mari
bertukar pandangan,” kata Pria 2.
Pria
1 mencolok kedua matanya sampai ke luar. Dua bola matanya ia lemparkan pada
temannya, begitu juga sebaliknya.
Pria
1 memasang mata temannya ke dalam lubang matanya, begitu pula Pria 2 memasang
mata Pria 1 dengan mulut tersungging. Ada rasa geli saat mencoba memasang lagi
mata-mata yang mungkin terkontaminasi debu saat dilempar tadi.
“Bagaimana?”
Pria 2 berkata.
“Kau
tampak jelek di matamu sendiri, padahal tadi aku mengira engkau tampan sekali.”
Pria
2 kembali tersenyum, lalu melihat lagi ke arah pohon besar di atas mangkuk
kecil yang tak jauh adanya dari mereka.
“Daun
itu benar berwarna hijau seperti yang kau katakan tadi…,” kata Pria 2.
Pria
1 mengerutkan dahinya, di matanya, daun pohon besar-mangkuk kecil itu tampak
berwarna kuning. Ya, warna kuning yang itu.
Mereka
berpisah, Pria 2 memilih duduk menemani pohon besar itu. Pria 1 memilih pergi
menjauh, mata-mata yang mereka bawa sekarang berbeda. Mata yang membuat jalan
hidup mereka berkebalikan satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar