Kamis, 05 September 2013

Dua Bumi - 006

Pesawat itu besar. Besarnya seperti lapangan bola. Terlihat ceper karena tingginya berbanding jauh dengan lebarnya. Bilik-bilik pesawat seperti kamar kecil yang terdiri dari tempat tidur kecil, meja kecil dan gelas kecil berisi minuman ringan.

Tabby duduk di sebuah bilik. Menenangkan diri saat tiba-tiba pesawat itu terangkat. Ada goncangan sedikit saat pertama kali terangkat. Tapi setelah itu tak ada goncangan lagi, mulus. Seperti duduk-duduk santai di dalam rumah. Layar di depannya menunjukkan rute perjalanan dan waktu sisa perjalanan. 9 hari 23 jam 40 menit.
Tabby menarik layar itu mendekat, digantinya ke saluran televisi. Channel Bumi 2.0 baru saja diluncurkan, kali ini acara jalan-jalan. Seorang laki-laki bersepeda melewati jalanan tanah yang subur dan asri. Tabby benar-benar takjub melihatnya. Warna bumi baru itu benar-benar cerah. Tanaman dan bunga-bunganya tak ada yang muram, mereka seperti tertawa riang.

Tiba-tiba ada peringatan untuk pengambilan makanan. Tabby beranjak dari biliknya, berjalan melewati lorong-lorong yang penuh panduan arah. Sebuah ruangan luas disediakan untuk tempat makan. Jika yang tak ingin makan mereka hanya perlu mengunyah kapsul makanan. Ada yang untuk satu hari ada juga yang bisa membuat bertahan sampai dengan seminggu.

Tabby ingin melihat menu makanan di hari pertamanya di sini. Jika tak enak tentu lebih baik ia makan kapsul makanan saja. Dihadapannya ada beberapa meja besar yang dikerubungi orang-orang. Sementara kursi berjejer seperti barisan kursi di ruang kelas. Tabby mendekati kerumunan, dari jarak satu meter ia merekam apa yang ia lihat.

Makanan :
Sosis panggang
Ayam bakar
Hotdog
Lemper
Roti isi
Nasi
Sate kambing
Minuman :


ehm sekian dulu, saya akan melanjutkan cerita ini di word, semoga bisa menjadi novel..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...